Angkasa Pura I & II Merger, Jadi Operator Bandara Terbesar ke-5 Dunia

0

ihgma.com, Jakarta – PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports telah lahir, usai peleburan PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I dan PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II resmi dilakukan hari ini.

Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria mengungkapkan langkah penggabungan ini menjadikan InJourney Airports sebagai operator bandara ke-5 terbesar di dunia.

“Syukur, Alhamdulillah kami sampaikan bahwa tepat di hari ini kita menjadi operator airport nomor 5 terbesar di dunia,” ucapnya dalam Konferensi Pers Peresmian Merger AP I dan AP II di Kantor Pusat Injourney, seperti dikutip dari berita CNBC Indonesia pada Senin (9/9/2024).

Menurut Dony, proses peleburan AP I dan AP II ini juga ditempuh dalam waktu cukup singkat. Ia mengatakan baru diberi mandat mendapat untuk melaksanakan merger kedua operator bandara pelat merah tersebut pada bulan Desember lalu.

Dalam sembilan bulan ke depan, InJourney fokus melakukan pendalaman penyelarasan terhadap sejumlah aturan komersial dan operasional dari AP I dan AP II.

“Proses ini adalah awal dari sebuah transformasi panjang yang kita lakukan ke depan. Termasuk di dalamnya menempatkan bandar udara kita ke dalam best practice di industrinya,” terang Dony.

Setelah penggabungan ini, penumpang InJourney Airports yang menaungi 37 bandara di seluruh Indonesia, dibidik mencapai 170 juta pada akhir tahun nanti.

Penggabungan ini dilatarbelakangi dengan landasan bahwa Indonesia memiliki potensi utama untuk menjadi pasar aviasi dan pariwisata. Terdapat sejumlah faktor yang berpotensi untuk menjadikan Indonesia sebagai pasar utama aviasi dan pariwisata, antara lain, kondisi Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan populasi terbesar di Asia Tenggara dan kelas konsumen yang terus berkembang, posisi geografis yang strategis, keindahan alam dan budaya yang beragam, serta sumber daya alam yang melimpah.

Faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap jumlah kontribusi pariwisata, penumpang domestik dan internasional, wisatawan asing, serta airfreight cargo yang ada dan dikelola di Indonesia.

Langkah ini juga sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas dalam negeri, yang diharapkan akan mendukung pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dan meningkatkan daya saing sektor pariwisata di Indonesia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.