Anggaran Pemerintah Dipangkas, Bos Pengusaha Hotel Bikin Pantun Begini

0

ihgma.com, Jakarta – Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) periode 2020-2025, Hariyadi Sukamdani menegaskan bahwa industri pariwisata Indonesia harus tetap maju meskipun menghadapi berbagai tantangan, termasuk efisiensi anggaran besar-besaran yang dilakukan pemerintah beberapa waktu belakangan ini.

Hal ini disampaikannya dalam Musyawarah Nasional (Munas) PHRI yang bertepatan dengan perayaan ulang tahun organisasi ke-56 pada hari ini, seperti dikutip dari CNBC Indonesia pada Selasa (11/2/2025).

Hariyadi menyoroti dinamika global yang semakin kompleks, termasuk ketidakpastian geopolitik dunia. Ia juga menyinggung kondisi dalam negeri, di mana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sedang menghadapi tekanan yang, membuat sektor pariwisata turut terdampak.

“Hari-hari ini juga hari-hari yang penuh dengan tantangan, mengingat kondisi dunia juga geopolitiknya sangat luar biasa dinamis, Presiden Trump terpilih, semua orang jadi ketakutan. Dan juga di dalam negeri, kita juga ada kekhawatiran tentang APBN kita yang penuh tekanan,” kata Hariyadi.

Tak hanya itu, dia juga menyinggung bagaimana sektor pariwisata belum menjadi prioritas utama dalam kebijakan ekonomi nasional.

“Kita menyadari bahwa negara selalu pada kondisi yang tidak ideal untuk menempatkan pariwisata sebagai prioritas. Selalu ditaruhnya itu sebagai aksesoris. Tapi itu bukan alasan untuk berkecil hati,” ujarnya.

Meskipun tantangan terus ada, Hariyadi tetap optimis sektor pariwisata Indonesia bisa berkembang dan sejajar dengan negara-negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam yang sudah lebih dulu unggul dalam industri pariwisata.

Ia menekankan pentingnya kerja sama antar pelaku industri dan pemerintah, agar sektor ini terus berkembang.

“Kami yakin rekan-rekan PHRI dan stakeholder lainnya punya resiliensi tinggi, tangguh, ulet, dan tabah menghadapi semua rintangan yang ada. Kita pernah melalui situasi sulit dan kita masih bertahan sampai hari ini,” sambung dia.

Lebih lanjut, Hariyadi juga menyinggung sektor pariwisata yang dampaknya langsung dapat dirasakan bagi masyarakat sekitar.

“Pariwisata ini unik karena dampaknya langsung terasa bagi masyarakat sekitar. Tidak hanya pemegang saham atau pemasok yang diuntungkan, tapi masyarakat juga bisa merasakan manfaatnya secara langsung,” ungkapnya.

Sebagai penutup, Hariyadi mengajak seluruh pelaku industri pariwisata untuk tetap semangat dan berjuang bersama memajukan sektor ini, meskipun ada efisiensi anggaran dari pemerintah.

Ia juga menyampaikan pantun sebagai penyemangat, “Jalan-jalan ke Kalimantan, Jangan lupa singgah di Sangata, Biar pemerintah potong anggaran, Kita tetap semangat memajukan pariwisata,” serunya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.