Akuratkan Data Investasi, DPR Nyoman Parta Minta Investasi Nomini Diberantas
ihgma.com, Gianyar – Menyikapi masih banyaknya investasi yang tercecer dalam database pemerintah pusat, anggota Komisi VI DPR RI, I Nyoman Parta menggelar sosialisasi di daerah pilihnya di Bali.
Salah satu daerah yang disasar ialah Kabupaten Gianyar, Bali. Hal ini tak terlepas dari maraknya investasi di gumi seni ini.
Acara ini bekerjasama dengan Kementerian Investasi.
Sosialisasi yang digelar di Hotel Maxone, Desa Buruan, Blahbatuh pada Senin 12 Juni 2023 itu, dihadiri oleh berbagai komponen. Mulai dari aparatur sipil negara (ASN) di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Gianyar, pengusaha dan utusan desa dinas.
Dihadiri pula oleh Direktur Wilayah IV Kedeputian Pengendalian dan Pengawasan BKPM, Yos Harmen. Komisi VI DPR RI, I Nyoman Parta dalam acara itu mengatakan, seberapa besar pun negara itu, akan tetap membutuhkan investasi. Dan, investasi ini sangat dibutuhkan negara guna mewujudkan cita-cita sebagai negara maju.
“Seberapa besarpun negara, tetap membutuhkan investasi. Apalagi kita yang masih dikategorikan negara berkembang. Harapannya, 13-15 tahun mendatang, Indonesia adalah salah satu negara maju di dunia,” ujar politikus PDIP asal Desa Guwang, Sukawati, Gianyar itu seperti dikutip dari Tribun Bali.
Parta menegaskan, acara bertajuk konsolidasi dan sinkronisasi data nasional tahun anggaran 2023 ini sangat penting. Sebab selama ini, data investasi yang dilaporkan hanya investasi bernilai miliran rupiah.
Sementara investas di bawah ratusan juta, tak dimasukkan dalam data. Padahal, sekecil apapun investasi, hal itu wajib dilaporkan.
“Acara hari ini penting sekali. Karena selama ini, ketika kami koordinasi dengan kementerian. Ada kesatuan data investasi yang belum terwujud. Sehingga dalam menyusun kebijakan, di tingkat pusat sering melakukan perkiraan-perkiraan. Sebab, ketika kita bicara tentang investasi itu kita sering hanya berbicara investor besar, yang dilai investasinya ratusan miliar. Sementara pelaku usaha kecil, dengan nilai inves seratusan juta, kita tak pernah menganggap itu investasi,” ujarnya.
Padahal, kata Parta, dengan adanya data valid, maka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) akan tercatat dengan baik, sehingga perkembangan ekonomi kedepan bisa diketahui. Dan, itu nantinya akan menjadi acuan dalam merancang kebijakan investasi.
“Dengan adanya konsolidasi dan sinkronisasi ini, PDRB bisa tercatat dengan baik, sehingga perkembangan ekonomi ke depan bisa diketahui, dan menjadi acuan dalam merancang kebijakan investasi,” kata Parta.
Dengan sinkronisasi data investasi itu, kata Parta, pemerintah akan bisa menentukan kemana arah investasi nasional. Sebab seperti diketahui banyak orang.
Saat ini, tak sedikit pekerjaan tradisional telah diambil alih orang asing maupun mesin. Parta pun mencontohkan di Bali, saat ini banyak pekerjaan lokal diambil orang asing. Seperti, fotografer, guide, driver, bahkan orang asing ini telah masuk ke jasa salon.
“Dan, yang paling disayangkan adalah investasi nomini, investasi yang mengatasnamakan orang lokal. Ini dilakukan untuk mengelabui pajak. Saya minta agar nomini ini diberantas. Karena negara dirugikan, daerah dirugikan. Pemerintah susah payah buat fasilitas, yang kaya justru orang asing. Saya sangat jengkel sama yang begini,” ujar Parta di hadapan hadirin.
“Dalam nomini, ada pengaburan tentang jumlah modal. Ini merugikan Bali. Saya prihatin karena banyak warga lokal yang mau jadi nomini. Yang begini menurut saya, agar tak terus menerus merusak sistem. Maka harus diberantas. Kewenangannya ada di Imigrasi, Kementerian Investasi dan polisi, karena ada penyelundupan hukum dalam nomini,” tegasnya.